Vinculos patrocinados

Kamis, 04 Oktober 2012

Manusia dan Kebudayaan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di bagian timur dunia, negara yang bagian pulau-pulaunya termasuk dalam garis khatulistiwa berbatasan dengan dua benua dan juga dua samudra dikatakan oleh dunia sebagai tempat yang strategis untuk melakukankegiatan agraris dan maritim sehingga tumbuhan-tumbuhan yang dapat memakmurkan dapat tumbuh subur disana.Karena terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki beragam corak kebudayaan yang dimiliki oleh para penduduknya mulai dari bagia timur sampai dengan bagian barat. Beragam kebudayaan tersebut semakin bercorak lagi dengankedatangan para pedagang-pedagang asing yang datang dari Asia dan Eropa, adanya kemungkinan perubahan sosial dapat terjadi di Indonesia, baik secara paksa ataupun kebudayaan tersebut dapat diterima oleh masyarakat










BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
A. MANUSIA
Manusia dialam dunia ini memegang peranan yang unik. Dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia mrupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologis), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), manusia merupakan mahluk dua dimensi yaitu disatu sisi manusia membutuhkan kehidupan duniawi dan disisi lain manusia membutuhkan kehidupan akhrawi, dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan memenpati ruang dan waktu.
b. Hayat, yaitu : mangandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan dan yang bekerja secara spiritual dan memahami nkebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d. Nafsu, dalam penegrtian diri dan keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan ibido murni, atau energi psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara ingstingstual menentuk proses-proses ketidaksadaran (unconscious)
b. Ego, merupakan bagian dari struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Disbanding dengan Id dan ego yang berkembang secara internal dalam diri indivdu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.Jadi superego merupakan kesatuan-kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunay otoritas didalm lingkungan luar diri, biasanya mrupak asimilasi dari padangan-pandangan orang tua.
B. HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat di dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.Jika manusia meninggal, jiwa lepas sari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mngalami kehancuran.Jiwa adalah roh didalam tubuh sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptana dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Adanya nialai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,, keindahan, kbaikan dan sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan manusia.Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rahani.Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera, tingkatnya tingkatnya rendah dan terdapat pada manusiatau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapt pada manusia , misalnya:
• Perasaan intelekyual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengtahuan.
• Perasaan eatetis, yaitu perasan yang berkenaan dengan keindahan
• Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
• Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain
• Perasaan social, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasayarakat.
• Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
c. Mahluk biokultural, mahluk hayati yang budayawi
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anataomi, fisiologi atau fal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnyadan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasayarakatan , kekerabatan , psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Mahluk ciiptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat kerena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” mamandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk lamiah yang terikat dengan lingkunganna(ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hokum alamiah pula.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L. K Hsu, sarjana amerika ketiruna cina ang mengkombinasikan dalam dirinya keahliandi dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan .ilmu psokologi memang berasal dan timbul dalam masayarakat barat dimana konsep individu mengambil tempat ayang sangat penting , biasnya mennganalisa jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep sebagai kesatuan analisis tersendiri
Berikut bagan psiko sosiogram
• 7. tak sadar
• 6. subsadar
• 5. kesadaran yang tak dinyataka
• 4. kesadaran yang dinyatakan
• 3. lingkungan hubungan karib
• 2. lingkungan hubungan berguna
• 1. lingkungan hubungan jauh
• 0. dunia luar
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua oaring antropolog terkemuka yaitu Mleville J. Herkovits dan Broinslaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural Determism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dmiliki masayarakat itu. Herkovits mamandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata atau sansekerta beasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal . Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colore ang berarti mengolah tanah, secara umum kebudaaan adalah segala sesuatu yang dihasillkan oleh akal budi (pikiran) manusia dngan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya: atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannyya. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari , mengacu pada pola-pola perilaku yang ditilarkan secara social tertentu(Keesing jilid I, 1989; hal 68)
Seorang antropolog yaitu E. B. Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adlah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum adapt istiadat dan kmampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan ileh manusia sebagai anggota masayarakat.
Selo Sumarjan dan Soeleman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya , rasa dan cipta masyarakat.
Sultan takdir Alisyahbana , kebudaaan adalah manifestasi dari cara berpikir
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain brati keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan blajar besrta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kjerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A. Van Perusen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kreober dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, prasan dan reaksi ang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari klompok-kelompok manusia , temasuk di dalamnya perwujudan benda-benda meteri, pusat esensi kebudaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan teutama keterikatan tehadap nilai-nilai.
Secara praktis bahwa klebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama(Viatal)
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
C. Kluckhon didalam karyana berjudul Universal Categoris of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu
1. Sistem religi (system kepercayaan)
Merupakan prodek manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah keepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. SIstem organisasi kemasayarakatan
Merupakan produk manusia sebagai homo socius.
3. Sistem pengetahuan
Merupakan produk manussia sebagai homo sapiens
4. system mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5 Sistem tehnologi dan peralatan .
Merupakan produk manusia sebagai homo faber
6.Bahasa
Merupakan produk manusia sebagai homo langues
7. Kesenian
Merupakan produk manusia sebagai homo aesteticus
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mrngatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya .
1. kebudayaan bendaniah (material) denag cirri dapat dirasa saja.
2. kebudayaan rihaniah (spiritual) dengan cirri dapat dirasa saja.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimesi wujudnya, kebudayan mempunya tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan, konsep, dn pikiran manusia
Wujud ini sisebut system budaya,, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masayarakat dimana kebudaaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang berinterkasi, bersift konkrit, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut system social system social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi
3.Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudaaan dalam bentuk fisik yang konkrit bias juga disebut kebudaaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda ang bergerak,
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1. hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern;p ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”
2. Hakekat karya manusia
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberiakn kedudukan dan kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan masa kini ayau masa yang akan dating.
4. Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pulakebudayaan yang beranggapan manusia harus harmmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada tokoh-tokoh) ada pula yang berpandangan individualis (menilai tinggi kkuatan sendiri)
H. PERUBAHAN KEBUDAYAN
Masyarakat dan kebudaan dimanapunn selau dalam keadaan berubah, sekalipun masayarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masayarakat lainnya
Tidak ada kebudayan yang statis, semua kebudayan mempunya dinamika dan gerak.Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudaaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masayarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dankomposisi dan penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masayarakatnya yang hidupnya tebuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengam masyarakat dan kebudayaan lain. Cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan social dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam peubahan social terjadi perubahan struktur social dan pola-pola hubungan social, antara lain, system politik dan kekuasaan, persebaran penduduk system status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Dibawah ini tedapat beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
1. Terbatasnya masyarakat memiki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masayarakat tesebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini tejalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada. Maka penerimaan unsur baru itu mengalamin hambatan dan harus disensor dulu oleh barbagai i\ukuran yang bberrlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. corak struktur social masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya system otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kbudayaan ang menjadi landasan bagi diterimanya unsure kebudayaan yang beru tersebut.
5. apabila unsure yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh wqarga masarakat yang bersangkutan.
I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhan hubungan antar manusia dan kebudayaan adalah: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakn obyek ang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesedrhana itu hubungan kduanya?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu-kesatuan .manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusi agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu-kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manisia dengan peraturan-peratuaran kemasayarakatan .pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. Setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapt dilepaskan dari kbudayaan , karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa ang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari nkemauan manusia yang membuatnya. .
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara denagn hubungan antara manusia dengan mesayarakat dinyatakan sebagai dialektis. Maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dielektis initercipta melalui tiga tahap yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan mmembangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenatan buatan manusia.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyrakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu kenaan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat denagn segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masayarkatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk ileh masayarakat.
Apabila manusia melupakan masyarakatnya adalahb ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dlam terjemahan M. Sastrapratedja, 1991; hal : xv)




BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.” (Hlm. 2-18 alinea I)
“Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya.” (Hlm. 2-19 alinea III)
“Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan manusia). Sebagai satuan ide, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang berisikan larangan-larangan untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam, serta berisi serangkaian konsep-konsep dan model-model pengetahuan mengenai berbagai tindakan dan tingkah laku yang seharusnya diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh pendukungnya.”(Hlm. 2-19/2-20 alinea terakhir).
“…melihat kebudayaan sebagai: (1) Pengetahuan yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut; (2) Kebudayaan adalah milik masyarakat manusia, bukan daerah atau tempat yang mempunyai kebudayaan tetapi manusialah yang mempunyai kebudayaan; (3) Sebagai pengetahuan yang diyakini kebenarannya, kebudayaan adalah pedoman menyeluruh yang mendalam dan mendasar bagi kehidupan masyarakat yang bersangkutan; (4) Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan dibedakan dari kelakuan dan hasil kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan mengacu atau berpedoman pada kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang bersangkutan.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan berisikan konsep-konsep, metode-metode, resep-resep, dan petunjuk-petunjuk untuk memilah (mengkategorisasi) konsep-konsep dan merangkai hasil pilahan untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan dalam mewujudkan tindakan-tindakan dalam menghadapi dan memanfaatkan lingkungan dan sumber-sumber dayanya dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk kelangsungan hidup.Dengan demikian, pengertian kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan adalah sebagai pedoman dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.” (Hlm. 4-1 alinea II & III)
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan dengan demikian adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia dan bukannya suatu tindakan yang merupakan satuan gejala. Sebagai suatu satuan ide yang menjadi pedoman bagi tingkah lakunya, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma, dan model-model pengetahuan, baik dengan secara sadar maupun tidak, baik secara rasionil maupun secara intuitif dan penuh perasaan, telah digunakan secara selektif oleh yang bersangkutan untuk memahami dan menjadi pedoman tingkah lakunya dalam menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya.” (Hlm. 5-6 alinea II & III)
2.2 Kerangka Budaya
Kerangka budaya adalah istilah yang digunakan dalam ilmu sosial untuk menggambarkan tradisi , sistem nilai , mitos dan simbol-simbol yang umum dalam yang diberikan masyarakat . Biasanya kerangka budaya campuran; sebagai individu tertentu atau seluruh kelompok dapat menjadi akrab dengan kerangka budaya.
Ada hubungan penting antara kerangka budaya dan ideologi, sebagai ideologi yang paling sukses berhubungan erat dengan kerangka kerja budaya masyarakat mereka menyebar masuk kerangka Budaya tidak harus, bagaimanapun, menjadi bingung dengan ideologi , karena konsep-konsep yang terpisah. Misalnya di Nazi Jerman , Nazisme adalah ideologi , sementara keyakinan agama, patriotisme dan tradisi datang kembali ke Jerman dan suku kaum Frank adalah bagian dari kerangka budaya Jerman.
2.3 Unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhon, terdapat tujuh unsure :
1. Bahasa                                     
Bahasa berguna untuk interaksi sosial. Bahasa dapat dibedakan atas :
a. Bahasa isyarat
b. Bahasa lisan
c. Bahasa tulisan
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan satu unsur kebudayaan universal yang
dapat ditemukan dalam semua kebudayaan dari semua bangsa di dunia.
3. Organisasi Sosial
Dalam tiap masyarakat, kehidupan masyarakat diorganisasi atau diatur oleh
adapt istiadat dan aturan aturan mengenai berbagai kesatuandi dalam lingkungan
mana ia hidup dan bergaul. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat
sebagai suatu kesatuan. Keluarga ini hasil dari perkawinan antar individu. Ada 2
macam aturan perkawinan, yaitu:
Endogami ialah kebiasaan masyarakat yang mengharuskan anggotanya kawin
dengan orang yang masih kerabatnya atau kelompoknya atau kampungnya sendiri.
Eksogami ialah kebiasaan masyarakat yang mengharuskan anggotanya kawin
dengan orang yang berasal dari luar kerabatnya atau luar kampungnya atau luar
kelompoknya.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem peralatan hidup ialah segala alat-alat yang digunakan manusia dalam
kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Teknologi
menurut Iskandar Alisyahbana (1980:1) : “Teknologi ialah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, panca indera dan otak manusia”.
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Berdasarkan tingkat teknologi yang dipergunakan, sistem ekonomi dapat
dibagi atas :
a. Masyarakat pemburu dan peramu Food Gathering Economecs)
b. Pertanian berpindah-pindah atau berladang (primitive farming)
c. Pertanian intensif (intensive farming)
d. Industri (manufacturing)
Pendistribusian hasil produksi dibagi menjadi :
i. Barter atau tukar menukar barang terdapat pada masyarakat pemburu dan
peramu.
ii. Redistribusi : barang-barang produksi dikumpulkan oleh seseorang atau
sekelompok orang berwenang, kemudian dibagikan lagi. Terdapat pada masyarakat
primitive dan masyarakat modern.
iii. Sistem pasar, yaitu proses menjual dan membeli barang di suatu tempat dengan
mempergunakan alat tukar uang. Sistem ini diduga mulai timbul pada masyarakat
bertani menetap.
6. Sistem Religi
Pada hakikatnya sistem ini sangat kompleks dan berkembang di berbagai
tempat di dunia. Unsur pokok religi pada umumnya ialah :
a. Emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan
kelakuan religi.
b. Sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia,
alam gaib, hidup, mati, surge dan neraka.
c. Sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib
berdasarkan atas system kepercayaan tersebut.
d. Kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang mengkonsepsikan dan
mengaktifkan religi beserta system upacara-upacara keagamaan.
Agama berasal dari bahasa sanksekerta yang artinya tidak kacau balau.
Agama menjadi identitas bagi setiap individu; memberi doronganspiritual bagi
individu untuk beerperilaku di masyarakat; menjadi arah atau petunjuk tentang
makna hidup.
7. Kesenian
Kesenian merupakan unsur kebudayaan universal yang sudah pasti akan didapatkan
pada semua kebudayaan semua bangsa yang ada di dunia, baik bangsa yang
hidupnya terpencil maupun bangsa yang sudah maju.
2.4 Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat
Di dalam kebudayaan terdapat pola – pola perilaku yang merupakan cara – cara manusia untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat, artinya kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan – peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi, apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.
Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan atau teknologi yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu masyarakat untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
Secara khusus Kebudayaan berfungsi:
1.      Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.      Pembimbing kehidupan manusia
4.      Pembeda antar manusia dan binatang
5.      Hidup lebih baik, Lebih manusiawi dan berperikemanusiaan Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
2.5 Sifat dan Hakikat Kebudayaan
Sifat dan hakikat kebudayaan
1.      kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2.      .kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dantidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
3.      kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4.      kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang dizinkan.
2.6 Gerak Kebudayaan
Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadiwadah kebudayaan tadi.Gerak manusia terjadi oleh sebab hubungan-hubungan yangterjadi antar terjadi kelompok masyarakat.Kebudayaan suatu kelompok manusia jikadihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asingyang berbeda, lambat laun akanditerima dan di olah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnyakepribadian manusia itu sendiri. Proses itu dinamakan akulturasi. Dalam proses akulturasiada unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima seperti: unsur kebendaan (alattulis menulis), unsur-unsur yang membawa manfaat besar untuk mass media (radiotransistor) dan unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yangmenerima unsur-unsur tersebut (penggiling padi yang dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana. Sedangkan unsur-unsur kebudayaan yang sulit
diterima misalnya: unsur yang menyangkut kepercayaan (ideologi, falsafah hidup) danunsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosiologi (contoh : nasi). Padaumumnya generasi muda adalah individu yang dapat dengan cepat menerina unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, lebihsukar.Hal ini disebabkan karena pada generasi tua, norma-norma yang tradisional sudahinternalized (mendarah daging, menjiwai) sehingga sukar untuk mengubahnya.
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai Budaya
kebudayaan adalah semua hasil pengetahuan dan ciptaanmanusia yang diperoleh dari belajar.Perubahan kebudayaan ini dapat disebabkan oleh faktor dari dalam(internal) masyarakat itu sendiri dan dapat pula oleh faktor yang berasal dari luar (eksternal) masyarakat itu sendiri.Faktor yang berasal dari dalam, yaitu sebagai berikut.1.Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.2.Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku, apabila penyimpangan ini dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnyasehingga terjadi perubahan.3.Adanya penemuan-penemuan barn (inovasi) yang diterima oleh anggotamasyarakat dan membawa perubahan kebudayaan.
4.Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
 
Faktor yang berasal dari luar masyarakat misalnya:
1. bencana alam: gunung meletus, banjir, gempa dan sebagainya;
2peperangan
3.kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.Penjalaran, penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok kekelompok lain; atau dari satu tempat ke tempat lain disebut difusi. Bersamaandengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi,turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia yangdisebut proses difusi (diffusion).Difusi dapat terjadi kalau:
1.adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya;
2tersedianya sarana komunikasi
3.adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru;
4.adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru
5.adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru.
Ada 3 bentuk difusi
1.Difusi ekspansi: suatu proses di mans informasi atau material menjalar darisatu daerah ke daerah lain semakin lama semakin meluas; Contoh: urbanisasi, penyebaran sistem uang, berita dari koran atau TV
.2.Difusi relokasi: informasi atau mated pindah meninggalkan daerah asalkesuatu daerah baru, Contoh; transmigrasi
3.Difusi cascade atau bertingkat: penjalaran melalui tingkatan, dari ataske bawah disebut top down contoh: KB atau dapat pula dari bawah ke atas (Bottom up)contoh: kebutuhan sarana jalan dari masyarakat, diteruskan ke kepala desa, ke camat, bupati dan seterusnya.Syarat utama untuk terjadinya akulturasi adalah adanya kontak social dankomunikasi antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya.Kebudayaan acing akan relatif mudah diterima apabila:
1.Tidak adanya hambatan geografis, seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.
2.Kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabiladibandingkan dengan unsur kebudayaan yang baru.
3.Adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.
4.Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.
5.Kebudayaan yang datang bersifatkebendaan.Biasanya golongan-golongan yangtersangkutdalam suatu prosesasimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas





























Daftar pustaka
1.Muchji, Achmad dan Widyo Nugroho, Seri Diklat Kuliah, MKDU: Ilmu Budaya Dasar, Gunadrma,    Jakarta, 1996.
http://www.scribd.com/doc/38993707/Dinamika-Budaya-Indonesia


0 komentar:

Posting Komentar