MAKALAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN V
RESPIRATORY
RATE
Disusun oleh kelompok 3 :
PSIK 2.2
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah tentang Respiratory Rate (RR) ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah IDK V Ifana Anugraheni, S.Kep, Ns, M.Kes.
Makalah ini ditulis dari
hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari hasil browsing
dan buku referensi yang relevan dengan tema. Tak lupa penyusun ucapkan terima
kasih kepada pengajar matakuliah IDK V atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penyusun harap, dengan
membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai Respiratory Rate (RR) yang ditinjau dari aspek
keperawatan, khususnya bagi penyusun. Memang makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kediri, April 2012
Penyusun,
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah.............................................................
1.2
Rumusan
Masalah......................................................................
1.3
Tujuan.........................................................................................
1.4
Manfaat......................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Respiratory Rate.......................................................
2.2
Tujuan
Penghitungan..................................................................
2.3
Faktor
yang mempengaruhi kecepatan bernafas........................
2.4
Yang
perlu diperhatikan dalam pernafasan................................
2.5
Gangguan
Pernafasan.................................................................
BAB 3 CARA
PENGUKURAN
3.1
Pengertian
Respiratory Rate.......................................................
3.2
Persiapan Lingkungan................................................................
3.3
Persiapan
Pasien.........................................................................
3.4
Tindakan.....................................................................................
3.5
Evaluasi......................................................................................
3.6
Dokumentasi..............................................................................
BAB 4 PENUTUP
3.1
Kesimpulan.................................................................................
3.2
Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebelum kita
masuk pada topic pembahasan, sebelumnya kita harus mengetahui apa pengertian
dari respirasi. Respirasi adalah proses umum dimana organisma mengambil energi
bebas dalam lingkungannya dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai
hasil tersebut, organisma tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan
mengubah menjadi molekul sederhana melalui proses pencernaan dan molekul yang
terbentuk masuk dalam sel-sel yang selanjutnya mengalami oksidasi dengan
bantuan sejumlah molekul oksigen yang berasal dari sitem pernapasan. Produk
dari oksidasi (CO2 dan H2O) dikeluarkan oleh sel ke dalam lingkungannya
(Sonjaya, 2008).
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan
oleh dua faktor utama yaitu, kimiawi dan pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat
pernapasan yang terletak di dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka
pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot
pernapasan- yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.
1.2 Rumusan
masalah
Dengan memperhatikan latar
belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang
diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Apa pengertian
Respiratory Rate?
2. Apa tujuan
penghitungan pernafasan?
3. Faktor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhi kecepatan bernafas?
4. Apa saja
yang perlu diperhatikan dalam pernafasan?
5. Apa
sajakah gangguan dari pernafasan?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Respiratory Rate
2. Untuk
mengetahui tujuan penghitungan pernafasan
3. Untuk
mengetahui factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi RR
4. Untuk
mengetahui bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pernafasan
5. Untuk
mengetahui beberapa gangguan pernafasan
1.4
Manfaat
1. Mahasiswa
dapat menambah pengetahuan tentang Respiratory Rate
2. Mahasiswa
mengetahui tujuan perhitungan pernafasan
3. Mahasiswa
mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi RR
4. Mahasiswa
mengetahui beberapa gangguan dari pernafasan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Respiratory Rate (RR)
Menghitung
pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit. Nilai
pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi
system pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam paru dan pengaturan asam-basa.
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan
oleh dua faktor utama yaitu kimiawi dan pengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat
pernapasan yang terletak di dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka
pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf
spinalis ke otot pernapasan, yaitu
otot diafragma dan otot interkostalis.Pengendalian oleh saraf. Pusat pernapasan
ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang mengeluarkan impuls
eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radix saraf servikalis impuls ini
diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus dan di bagian yang lebih rendah pada sumsum
belakang, impulsnya berjalan dari daerah torax melalui saraf interkostalis
untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik
pada otot diafragma dan interkostal yang kecepatan kira-kira lima belas kali
setiap menit.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi
daripada pria. Kalau bernapas secara normal maka ekspirasi akan menyusul
inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat.
Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan
urutannya menjadi : inspirasi-istirahat-ekspirasi.
Hal ini disebut pernapasan terbalik.
2.2 Tujuan penghitungan pernafasan
Ada
beberapa tujuan penghitungan pernafasan :
1.
Mengetahui
keadaan umum pasien/TTV pasien
2.
Mengetahui
jumlah dan sifat pernafasan dalam satu (1) menit
3.
Membantu
menegakkan diagnose
4.
Untuk mengetahui RR normal menurut usia
2.3 Faktor-faktor
yang mempengaruhi Kecepatan Bernafas
Beberapa
faktor yang mempengaruhi Kecepatan Bernafas:
1.
Usia
Secara normal keceptan berbeda. Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang
besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi
memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada
waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang
dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak
diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk
thorak dan pola napas.
2. Suhu
Sebagai respon
terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan
mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh
akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan
meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh
darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan
kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
3. Gaya
Hidup
Aktifitas dan
latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung,
demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada
tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4. Status
Kesehatan
Pada orang yang
sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler
kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain
itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya
terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang
mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen
dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut
ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin
dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat
pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik
analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
6. Jenis
Kelamin
Kecepatan pernafasan pada laki-laki dan perempuan
memiliki kecepatan pernafasan yang berbeda. Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada
pria.
7. Ketinggian
Ketinggian
mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga
makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya
belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.
8. Polusi
Udara
Dengan adanya polusi
udara, kecepatan pernapasan kita terganggu. Bernapas menjadi lebih menyesakkan
sehingga kecepatan pernapasan menurun, jumlah oksigen yang dihisap menurun,
kita pun menjadi lemas.
9. Olah
Raga
Olahraga meningkatkan frekuensi dan kedalaman untuk memenuhi kebutuhan
tubuh dan menambah oksigen.
10. Nyeri Akut
Sebagai akibat stimulasi simpatik sehingga meningkatkan frekuensi dan
kedalaman pernafasan. Klien dapat menghambat pergerakkan dada bila ada nyeri
pada area dada.
11. Keadaan
emosi atau psikis
Emosi, rasa takut
dan sakit misalnya, menyebabkan impuls yang merangsang pusat pernapasan dan
menimbulkan penghirupan udara secara kuat.
2.4 Yang perlu
diperhatikan dalam pernafasan
1.
Frekuensi Pernafasan Normal
·
BBLR :
40-60 x/menit
·
1-11 bulan :
30 x/menit
·
2 tahun :
25 x/menit
·
4-12 tahun :
19-23 x/menit
·
14-18 th :
16-18 x/menit
·
Wanita Dewasa :
18-20 x/menit
·
Laki-laki Dewasa :
16-18 x/menit
·
Orang tua 50 th :
14-16 x/menit
·
Orang tua 70 th :
12-14 x/menit
2.
Irama pernafasan
Keteraturan inspirasi dan ekspirasi pernafasan yang normal. Irama
pernafasan menggambarkan teratur atau tidaknya pernafasan.
Perbandingan antara frekuensi nafas dengan nadi. 1 : 4.
Perbandingan antara frekuensi nafas dengan nadi. 1 : 4.
3.
Kedalaman
Dikaji dengan mengobservasi derajat penyimpangan atau gerakan dinding dada.
4.
Karakter dan Sifat
Pada orang yang normal saat inspirasi dan ekspirasi tidak bersuara, pada
orang yang abnormal dalam bernafas bersuara.
Whezzing (mengi) : secara relative nadanya tinggi, dengan kualitas
merintih.Bila terjadi penyempitan saluran pernafasan.
Ronkhi : Nada rendah, dengan kualitas mendengkur. Dapat disebabkan karena
penumpukan secret.
2.5 Gangguan
Pernafasan
Ada beberapa
macam gangguan pada pernafasan :
1.
Takhipnoe : frekuensi pernafasan teratur namun cepat
secara tidak normal.
Keadaan ini fisiologis terjadi peningkatan pengeluaran tenaga, ketegangan/ emosi.
Keadaan ini fisiologis terjadi peningkatan pengeluaran tenaga, ketegangan/ emosi.
2.
Patologis : Gejala yang menyertai demam penyakit paru
dan jantung (>24x/mnt )
3.
Bradipnoe :Frekuensi Pernafasan teratur namun lambat
secara tidak normal
BAB 3
CARA PENGUKURAN
3.1 Beberapa
persiapan dalam penghitungan nafar
A.
Persiapan Alat
1. Jam
tangan (dengan jarum detik)
2. Sarung
tangan bersih
3. Stetoskop
(untuk mengkaji RR dengan mendengarkan suara nafas)
4. Larutan
klorin 0,5 %
5. Alat
tulis
B.
Persiapan Lingkungan
1. Tutup
pintu, jendela, gorden
2. Beri
penerangan yang cukup
3. Atur
posisi pasien (supine/duduk)
C.
Persiapan Pasien
1. Beri
penjelasan tentang tujuan, manfaat dan kerugian
2. Jelaskan
langkah-langkah dari prosedur
D.
Tindakan
1. Cuci
tangan
2. Pakai
sarung tangan
3. Pengkajian
Respiratory Rate
-
Lihat dan observasi naik-turunnya
dinding dada atau rasakan gerakan naik-turunnya dinding dada dengan meletakkan
telapak tangan pada dinding dada
-
Observasi siklus pernafasan lengkap
(sekali inspirasi dan sekali ekspirasi)
-
Jika siklus teratur. Hitung selama 30
detik hasilnya kalikan 2
-
Jika siklus tidak teratur hitung selama
1 menit penuh (untuk bayi harus dihitung selama 1 menit penuh)
-
Dengan stetoskop (mendengar suara nafas
langsung) =
Þ Letakkan/
pasang stetoskop pada salah satu lobus paru-paru, dengarkan suara nafas dan
hitung siklus nafasnya 30 detik, hasilnya dikalikan 2 jika nafasnya teratur,
dan selama 1 menit jika nafas tidak teratur.
–
Sementara menghitung, perhatikan
kedalaman pernafasan dan juga pola nafasnya.
4. Rapikan
pasien, kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
5. Rapikan
peralatan
6. Lepas
sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
7. Cuci
tangan
E.
Evaluasi
-
Hasil tindakan
-
Sampaikan pada klien hasil pemeriksaan
-
Tanyakan perasaan klien saat tindakan
F.
Dokumentasi
-
Waktu tindakan (Hari, Tanggal, Jam)
-
Hasil pemeriksaan
-
Identitas pelaksana dan Tanda Tangan
BAB
4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menghitung
pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit. Nilai
pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi
system pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam paru dan pengaturan asam-basa.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi
daripada pria. Kalau bernapas secara normal maka ekspirasi akan menyusul
inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat.
4.2 Saran
1.
Bagi Penyusun
Dapat menambah
pengetahuan serta menerapkannya dalam kasus nyata
2.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai
lahan kepustakaan tentang cara penghitungan RR
3.
Bagi Pasien
Pasien
mendapatkab Asuhan Keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan penyakitnya
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2009. Faktor
Yang Mempengaruhi Kecepatan ( akses : http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/faktor-yang-mempengaruhi-kecepatan.html
9/04/2011)
Anonim. 2010. Proses
Respirasi Dan Termoregulasi (akses : http://imamabror.wordpress.com/2010/03/24/proses-respirasi-dan-termoregulasi/#comment-399/04/2011)
Oryza, Sativa.
2010. Bagaimana Tubuh Melakukan Regulasi (akses : http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2010/02/bagaimana-tubuh-melakukan-regulasi.html,
9/04/2011)
0 komentar:
Posting Komentar