Vinculos patrocinados

Kamis, 04 Oktober 2012


MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN MELALUI MEDIA



Disusun oleh :
1.            Ajeng Wahyu Puspitasari       (10620305)
2.            Yahya Nurilhuda                     (10620340)
3.            Yuyun Kartikawati                  (10620341)
4.            Utari Dian Ratnasari               (10620339)





PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2.1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2011

KATA PENGANTAR
                 Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar tentang ”Cara Pendekatan Sosial Budaya Melalui Budaya”  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah ISBD B. Sri Haryini, S.Kep, Ns.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari hasil browsing dan buku referensi yang relevan dengan tema. Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah ISBD atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Cara Pendekatan Sosial Budaya Melalui Budaya yang ditinjau dari aspek keperawatan, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. 


    Kediri, 24 Maret 2011
                                                                                                                           
Penyusun


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................      i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang...................................................................................    1
1.2        Perumusan Masalah...........................................................................    2
1.3        Tujuan................................................................................................    2
1.4        Manfaat..............................................................................................    3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1          Program pelayanan keperawatan.......................................................    4
2.2          Seni menurut para ahli budaya..........................................................    5
2.3          Kesenian secara umum......................................................................... 6
2.4          Kesenian tradisional.............................................................................
2.5          Apresiasi Seni.......................................................................................
2.6          Peranan Seni.........................................................................................
2.7          Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan....................................
2.8          Kesenian sebagai seni terapi.................................................................
BAB III PENUTUP
4.1..... Kesimpulan...................................................................................... 22
4.2..... Saran................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 25




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
perawat adalah seorang wanita yang tlah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan. lulus dengan persyaratan yang ditelah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi untuk registrasi dnn memperole izin untuk melaksanakan praktik keperawatan.
praktik perawat adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. pelayanan praktik keperawatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit. oleh karena itu, tenaga perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan selama 24 jam secara berkesinambungan. perawat harus memiliki keterampilan professional, ataupun global. agar perawat dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka perlu adanya pendekatan sosial budaya yang dapat menjembatani pelayanannya kepada pasien.
Seorang perawat harus mampu menggerakkan peran serta dimasyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang perawat juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya. Agar perawat dapat menjalankan praktik atau pelayanan keperawatan dengan baik,hendaknya perawat melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui kesenian tradisional.

1.2  Perumusan Masalah
               Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka  penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1.       Media apa sajakah yang digunakan dalam pendekatan social budaya?
2.       Bagaimanakah cara yang digunakan pada setiap media pendekatan tersebut ?
3.       Bagaimana media dapat menjadi sarana pendekatan budaya ?
1.3  Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.       Untuk memenuhi tugas Mata KuliahIDK IV.
2.       Untuk mengetahui  Media apa sajakah yang digunakan dalam pendekatan social budaya.
3.       Untuk mengetahui cara yang digunakan pada setiap media pendekatan tersebut.
4.       Untuk mengetahui bagaimana media dapat menjadi sarana pendekatan budaya.
1.4  Manfaat
               Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
1.      Mahasiswa mengetahui  Media apa sajakah yang digunakan dalam pendekatan social budaya.
2.      Mahasiswa mengetahui cara yang digunakan pada setiap media pendekatan tersebut.
3.      Mahasiswa mengetahui bagaimana media dapat menjadi sarana pendekatan budaya.





BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Program pelayanan keperawatan
Program pelayanan keperawatan yang optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga perawat yang professional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatannya berdasarkan kaidah-kaidah profesi yang telah ditentukan,seperti memiliki berbagai pengetahuan yang luas mengenai keperawatan, dan diterapkan oleh para perawat dalam melakukan pendekatan asuhan keperawatan kepada masyarakat.
Perawat dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas profesi, melalui pendekatan sosial dan budaya yang akurat. Terdapat beberapa bentuk pendekatan yang dapat digunakan atau diterapkan oleh para perawat dalam melakukan pendekatan asuhan keperawatan kepada masyarakat misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agama dan sistem banjar. Hal  tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menerima, bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan oleh petugas, bukanlah sesuatu yang tabu tetapi sesuatu hal yang nyata atau benar adanya.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, seorang perawat lebih bersifat:
1.    Promotif, perawat yang bersifat promotif berarti perawat berupaya menyebarluaskan informasi melalui berbagai media Metode penyampaian, alat bantu, sasaran, media, waktu ideal, frekuensi, pelaksana dan bahasa serta keterlibatan instansi terkait maupun informal leader tidaklah sama di setiap daerah, bergantung kepada dinamika di masyarakat dan kejelian kita untuk menyiasatinya agar informasi kesehatan bisa diterima dengan benar dan selamat. Penting untuk diingat bahwa upaya promotif tidak selalu menggunakan dana negara, adakalnya diperlukan adakalanya tidak. Selain itu, penyebaran informasi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan dengan memanfaatkan media yang ada dan sedapat mungkin dikembangkan agar menarik dan mudah dicerna. Materi yang disampaikan seyogyanya selalu diupdate seiring dengan perkembangan ilmu kesehatan terkini.
2.    Preventif berarti perawat berupaya pencegahan semisal imunisasi, penimbangan balita di Posyandu dll. Kadang ada sekelompok masyarakat yang meyakini bahwa bayi berusia kurang dari 35 hari (jawa: selapan) tidak boleh dibawa keluar rumah.
3.     Kuratif berarti perawat tidak dikehendaki untuk mengobati penyakit terutama    penyakit berat.
4.    Rehabilitatif berarti perawat melakukan upaya pemulihan kesehatan, terutama bagi pasien yang memerlukan perawatan atau pengobatan jangka panjang.

Serta seorang perawat juga harus mampu menggerakkan Peran serta Masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang perawat juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya. Agar perawat dapat menjalankan praktik atau pelayanan keperawatan dengan baik,hendaknya perawat melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui kesenian tradisional.
pengertian dari seni pada mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art (Inggris) yang artinya kemahiran.Tetapi beberapa juga ada yang mengatakan bahwa kata seni berasal dari bahasa belanda yang artinya genius atau jenius. Sementara kata seni sendiri dalam bahasa Indonesia berasal dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan atau persembahan. Namun dalam bahasa tradisional jawa, seni  mempunyai rti Rawit pekerjaan yang rumit – rumit / kecil. Dibawah ini terdapat beberapa hal tentang seni baik pendapat dari para ahli budaya,maupun arti kesenian secara umum.
2.1  Seni menurut para ahli budaya
l Drs. Popo Iskandar
Seni adalah suatu hasil  dari ungkapan emosi yang ingin disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat / berkelompok.
l Ahdian karta miharja
Seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan suatu realitas dalam suatu karya seni  yang bentuk dan isinya, mempunyai kemampuan untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.Dan menurut beliau Kesenian Merupakan produk dari manusia sebagai homeostetiskus. Setelah manusia merasa cukup atau dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka manusia tersebut perlu dan akan  selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Manusia semata-mata tidak hanya memenuhi isi perut, tetapi perlu juga memenuhi pandangan indah serta suara merdu, semua  kebutuhan manusia tersebut dapat dipenuhi melalui kesenian.
2.3  Kesenian secara umum
Secara umum kesenian dikenal dengan suatu rasa keindahan karena diperuntukkan guna melengkapi kesejahteraan hidup manusia. Rasa keindahan yang dirasakan oleh seseorang tersebut, dapat dimiliki dan disalurkan oleh setiap orang ke orang lain lagi.
2.4  Kesenian tradisional
Kesenian tradisional adalah kesenian yang dipegang teguh pada norma dan adat kebiasaan,yang ada secara turun menurun atau kesenian baru,hasil  dari pengembangan kebudayaannya.

Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang di anugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah. Memerlukan prantara budaya, untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Maksud dari menyatakan rasa seni secara aktif adalah seseorang jika memiliki suatu rasa seni, harus dikembangkan atau diapresikan  kepada orang lain agar bermanfaat bagi orang lain. Agar rasa seni tersebut dapat disalurkan atau diberikan kepada orang lain supaya rasa seni yang dimiliki dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dalam kegiatan apresiatif, maksudnya yaitu mengadakan suatu pendekatan terhadap kesenian seolah – olah  kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Kesenian sebagai karya kasat mata, perwujudannya itu adalah merupakan wadah  seseorang dalam pembabaran ide yang bersifat batiniah dalam mengadakan pendekatan terhadap kesenian seluruh panca indera kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asiknya terhadap bentuk kesenian itu yang terdiri dari aneka warna, garis, perawatg, tekstur dan sebagainya, yang bersifat lahiriah untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya kesenian itu, serta ide yang melatar belakangi kehadirannya.

Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadap kesenian, kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap kesenian itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara empati. Empati berasal dari kata yunani berarti merasa sama. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.

2.5  Apresiasi Seni
Apresiasi Seni adalah kesadaran akan nilai seni yang meliputi pemahaman dan kemampuan untuk menghargai karya seni, seseorang yang memiliki rasa apresiasi seni berarti orang tersebut memiliki kesadaran akan nilai dari sebuah karya seni sehingga orang tersebut mampu menghargai karya seni tersebut.


Yang menjadi sumber apresiasi seni adalah :
a. Kepekaan eksistensi yang berkembang pada diri masing-masing, yang tidak disadari sesuai dengan lingkungan yang membinanya.
b. Pengetahuan kesenian yang meliputi pengetahuan mengenai karya seni, sejarah seni, perkembangan kesenian dan estetika manusia. Hakikat karya seni adalah wujud dari hasil dan usaha untuk mengungkapkan gagasan persepsi citreu pemecahan bentuk dan penemuan-penemuan baru. Hakekat karya seni adalah wujud dari hasil dan usaha.

2.6  Peranan Seni
   Seni memliki beberapa peranan, diantaranya :
a.    Seni sebagai kebutuhan.
Seni sebagai kebutuhan berarti seni merupakan salah satu dari beberapa kebutuhan bagi manusia yang perlu dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan hidup maka manusia melengkapi dirinya dengan berbagai perlengkapan dan peralatan sebagai penunjang atau pelengkap untuk penyempurnaan pekerjaannya.

b. Seni sebagai ungkapan gagasan dan alat komunikasi
1)            Sebagai ungkapan gagasan
Seni sebagai gagasan berarti seni dapat digunakan untuk mengungkapkan buah pikiran dalam suatu wujud, yang nyata dan dapat ditanggapi atau dipergunakan oleh orang lain.
2)            Alat komunikasi
Berisi pesan yang diinformasikan pada orang lain, dan masyarakat baik dalam bentuk buah pikiran, perasaan, maupun segala harapan dapat juga berupa pernyataan kritik, ketidaksetujuan atau ketidaksepahaman biasanya diungkapkan dalam bentuk karton dan nyanyian dalam drama modern.
  3)       Kesenian Sebagai Pembentuk Peradaban Manusia
Kesenian dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab, agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi luhur. Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya membentuk sikap budi manusia. Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan alat-alat yamg mampu menimbulkan suasana magis dan misterius dalam pemujaan serta kehidupan pada waktu itu. Juga karya-karya kesenian klasik yang puitik heroik maupun karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia.
Secara keseluruhan kesenian hanyalah ditujukan untuk kebahagiaan manusia, baik kebahagiaan manusia secara materi maupun spirituil. Kesenian diciptakan oleh manusia untuk melengkapi kebahagiaan manusia seluruhnya. Ternyata seni mempunyai peranan dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hasrat mengungkapkan atau menyatakan perasaan pribadi mengenai aspek-aspek pokok kehidupan sehari-hari tentang kelahiran, cinta, perkawinan, iri hati, kematian dan lain-lainnya.
Disamping memenuhi kebutuhan dalam hubungan kegiatan sosial kita mengenai situasi politik, ekonomi, kepercayaan, menyatakan keinginan atau tujuan bersama, menyusun komunikasi antar individu, mempengaruhi situasi masyarakat dan lain-lainnya. Juga memenuhi kebutuhan fisik seperti gedung, alat pengangkutan, alat penyimpanan, bahan pembungkus. Jadi peranan seni dalam kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha hasil budi manusia untuk mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan. Inilah kenyataan tentang suatu gejala aktivitas manusia yang dinamakan SENI.
2.7  Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik keperawatan, seni dapat digunakan sebagai media dalm melakukan pendekatan kepada masyarakat, Seorang petugas bisa menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya:
* Dengan Kesenian wayang kulit
   Melalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang ditampilkan di awal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan, dapat diisi dengan  pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pesan-pesan yang telah disampaikan di awal pertunjukan atau pertanyaan – prtanyaan yang diberikan oleh penonton.
* Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan kesehatan dalam bahasa daerah setempat.

2.8. Kesenian sebagai seni terapi
                  Kesenian sebagai terapi pada kejiwaan,sebagai pelipur rala. Kita ketahui kehidupan zaman sekarang ini permasalahan semakin kompleks, tubuh dan jiwa manusia mempunyai batas untuk dapat mengatasinya. Untuk itu dengan seni diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mengatasi stress tersebut baik stres fisik maupun batin. Misalnya dengan menyanyi, menciptakan lagu, seni memahat patung, dll.



























BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Program pelayanan keperawatan yang optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga perawat yang professional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatannya berdasarkan kaidah-kaidah profesi yang telah ditentukan,seperti memiliki berbagai pengetahuan yang luas mengenai keperawatan, dan diterapkan oleh para perawat dalam melakukan pendekatan asuhan keperawatan kepada masyarakat.
3.2. Saran
Agar mahasiswa mengetahui kehidupan yang dapat menginfeksi manusia dan bagaimana cacing tersebut dapat menginfeksi manusia diharapkan untuk membaca makalah ini dengan seksama dan memahaminya supaya para mahasiswa khususnya perawat dapat mengaplikasikan isi makalah ini dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan konsep keperawatan yang diharapkan serta dapat menjadi bahan acuan untuk pengembangan pelayan keperawatan dan pendidikan.
















DAFTAR PUTAKA
http://anakuncen.blogsome.com/2008/12/28/pancasila-sebagai-sistem-nilai/   [ Diakses   tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]
http://djokersman.blogspot.com/2010_02_01_archive.html [ Diakses tanggal 21 Maret   2011 pukul 19:30 WIB]
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/mbbi/bab5.html  [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]
http://www.docstoc.com/?doc_id=74392744&download=1  [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]
http://www.wisnuboediono.com/liberalisme-manusia-dan-nilai-nilai-indonesia/  [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]

0 komentar:

Posting Komentar