MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
MELALUI MEDIA
Disusun oleh :
1.
Ajeng Wahyu
Puspitasari (10620305)
2.
Yahya Nurilhuda (10620340)
3.
Yuyun Kartikawati (10620341)
4.
Utari Dian
Ratnasari (10620339)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2.1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2011
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
tentang ”Cara Pendekatan Sosial Budaya Melalui Budaya” ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu matakuliah ISBD B. Sri Haryini, S.Kep, Ns.
Makalah ini
ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari
hasil browsing dan buku referensi yang relevan dengan tema. Tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah ISBD atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai Cara Pendekatan Sosial Budaya Melalui
Budaya yang ditinjau dari aspek keperawatan, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kediri, 24 Maret 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang................................................................................... 1
1.2
Perumusan
Masalah........................................................................... 2
1.3
Tujuan................................................................................................ 2
1.4
Manfaat.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1
Program pelayanan keperawatan....................................................... 4
2.2
Seni menurut para ahli budaya.......................................................... 5
2.3
Kesenian secara umum......................................................................... 6
2.4
Kesenian tradisional.............................................................................
2.5
Apresiasi Seni.......................................................................................
2.6
Peranan
Seni.........................................................................................
2.7
Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan....................................
2.8
Kesenian sebagai seni terapi.................................................................
BAB III PENUTUP
4.1..... Kesimpulan...................................................................................... 22
4.2..... Saran................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 25
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
perawat
adalah seorang wanita yang tlah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan. lulus
dengan persyaratan yang ditelah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi untuk
registrasi dnn memperole izin untuk melaksanakan praktik keperawatan.
praktik perawat adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien (individu, keluarga dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. pelayanan
praktik keperawatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan rumah
sakit. oleh karena itu, tenaga perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan selama 24 jam secara berkesinambungan. perawat harus
memiliki keterampilan professional, ataupun global. agar perawat dapat
menjalankan peran fungsinya dengan baik, maka perlu adanya pendekatan sosial
budaya yang dapat menjembatani pelayanannya kepada pasien.
Seorang perawat harus mampu menggerakkan
peran serta dimasyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang perawat
juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta
tanggung jawabnya. Agar perawat dapat menjalankan praktik atau pelayanan
keperawatan dengan baik,hendaknya perawat melakukan beberapa pendekatan
misalnya pendekatan melalui kesenian tradisional.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan
masalah itu adalah:
1. Media apa sajakah yang digunakan
dalam pendekatan social budaya?
2. Bagaimanakah cara yang digunakan
pada setiap media pendekatan tersebut ?
3. Bagaimana media dapat menjadi sarana
pendekatan budaya ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi
tugas Mata KuliahIDK IV.
2. Untuk mengetahui Media apa sajakah yang digunakan dalam
pendekatan social budaya.
3. Untuk
mengetahui cara yang
digunakan pada setiap media pendekatan tersebut.
4. Untuk
mengetahui bagaimana
media dapat menjadi sarana pendekatan budaya.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
1.
Mahasiswa mengetahui Media apa sajakah yang digunakan dalam
pendekatan social budaya.
2. Mahasiswa mengetahui cara yang digunakan pada setiap
media pendekatan tersebut.
3. Mahasiswa mengetahui bagaimana media dapat menjadi sarana
pendekatan budaya.
BAB
II
PEMBAHASAN
MASALAH
2.1 Program pelayanan keperawatan
Program pelayanan keperawatan yang
optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga perawat yang professional dan dapat
diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatannya berdasarkan kaidah-kaidah
profesi yang telah ditentukan,seperti memiliki berbagai pengetahuan yang luas
mengenai keperawatan, dan diterapkan oleh para perawat dalam melakukan
pendekatan asuhan keperawatan kepada masyarakat.
Perawat dapat menunjukan otonominya dan
akuntabilitas profesi, melalui pendekatan sosial dan budaya yang akurat.
Terdapat beberapa bentuk pendekatan yang dapat digunakan atau diterapkan oleh
para perawat dalam melakukan pendekatan asuhan keperawatan kepada masyarakat
misalnya paguyuban, kesenian tradisional, agama dan sistem banjar. Hal
tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menerima, bahwa
pelayanan atau informasi yang diberikan oleh petugas, bukanlah sesuatu yang
tabu tetapi sesuatu hal yang nyata atau benar adanya.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan,
seorang perawat lebih bersifat:
1.
Promotif, perawat yang bersifat promotif berarti perawat
berupaya menyebarluaskan informasi melalui berbagai media Metode penyampaian,
alat bantu, sasaran, media, waktu ideal, frekuensi, pelaksana dan bahasa serta
keterlibatan instansi terkait maupun informal leader tidaklah sama di setiap
daerah, bergantung kepada dinamika di masyarakat dan kejelian kita untuk
menyiasatinya agar informasi kesehatan bisa diterima dengan benar dan selamat.
Penting untuk diingat bahwa upaya promotif tidak selalu menggunakan dana
negara, adakalnya diperlukan adakalanya tidak. Selain itu, penyebaran informasi
hendaknya dilakukan secara berkesinambungan dengan memanfaatkan media yang ada
dan sedapat mungkin dikembangkan agar menarik dan mudah dicerna. Materi yang
disampaikan seyogyanya selalu diupdate seiring dengan perkembangan ilmu
kesehatan terkini.
2.
Preventif berarti perawat berupaya pencegahan semisal
imunisasi, penimbangan balita di Posyandu dll. Kadang ada sekelompok masyarakat
yang meyakini bahwa bayi berusia kurang dari 35 hari (jawa: selapan) tidak
boleh dibawa keluar rumah.
3.
Kuratif
berarti perawat tidak dikehendaki untuk mengobati penyakit terutama
penyakit berat.
4.
Rehabilitatif berarti perawat melakukan upaya pemulihan
kesehatan, terutama bagi pasien yang memerlukan perawatan atau pengobatan
jangka panjang.
Serta seorang perawat juga harus mampu menggerakkan Peran
serta Masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang perawat juga harus
memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung
jawabnya. Agar perawat dapat menjalankan praktik atau pelayanan keperawatan
dengan baik,hendaknya perawat melakukan beberapa pendekatan misalnya pendekatan
melalui kesenian tradisional.
pengertian dari seni pada mulanya berasal dari kata Ars
(latin) atau Art (Inggris) yang artinya kemahiran.Tetapi beberapa juga ada yang
mengatakan bahwa kata seni berasal dari bahasa belanda yang artinya genius atau
jenius. Sementara kata seni sendiri dalam bahasa Indonesia berasal dari kata
sangsekerta yang berarti pemujaan atau persembahan. Namun dalam bahasa
tradisional jawa, seni mempunyai rti Rawit pekerjaan yang rumit – rumit /
kecil. Dibawah ini terdapat beberapa hal tentang seni baik pendapat dari para
ahli budaya,maupun arti kesenian secara umum.
2.1 Seni menurut
para ahli budaya
l
Drs. Popo Iskandar
Seni adalah suatu hasil dari ungkapan emosi yang ingin disampaikan
oleh seseorang kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat /
berkelompok.
l
Ahdian karta miharja
Seni
adalah kegiatan rohani yang merefleksikan suatu realitas dalam suatu karya
seni yang bentuk dan isinya, mempunyai kemampuan untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.Dan menurut beliau Kesenian
Merupakan produk dari manusia sebagai homeostetiskus. Setelah manusia merasa
cukup atau dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka manusia tersebut perlu dan
akan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Manusia
semata-mata tidak hanya memenuhi isi perut, tetapi perlu juga memenuhi
pandangan indah serta suara merdu, semua kebutuhan manusia tersebut dapat
dipenuhi melalui kesenian.
2.3 Kesenian
secara umum
Secara
umum kesenian dikenal dengan suatu rasa keindahan karena diperuntukkan guna
melengkapi kesejahteraan hidup manusia. Rasa keindahan yang dirasakan oleh
seseorang tersebut, dapat dimiliki dan disalurkan oleh setiap orang ke orang
lain lagi.
2.4 Kesenian
tradisional
Kesenian
tradisional adalah kesenian yang dipegang teguh pada norma dan adat
kebiasaan,yang ada secara turun menurun atau kesenian baru,hasil dari
pengembangan kebudayaannya.
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan
yang di anugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah. Memerlukan
prantara budaya, untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam
kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Maksud dari
menyatakan rasa seni secara aktif adalah seseorang jika memiliki suatu rasa
seni, harus dikembangkan atau diapresikan kepada orang lain agar
bermanfaat bagi orang lain. Agar rasa seni tersebut dapat disalurkan atau
diberikan kepada orang lain supaya rasa seni yang dimiliki dapat bermanfaat
bagi orang lain.
Dalam kegiatan apresiatif, maksudnya
yaitu mengadakan suatu pendekatan terhadap kesenian seolah – olah kita
memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Kesenian sebagai karya kasat mata,
perwujudannya itu adalah merupakan wadah seseorang dalam pembabaran ide
yang bersifat batiniah dalam mengadakan pendekatan terhadap kesenian seluruh
panca indera kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita
terlibat dengan asiknya terhadap bentuk kesenian itu yang terdiri dari aneka
warna, garis, perawatg, tekstur dan sebagainya, yang bersifat lahiriah untuk
lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya kesenian itu, serta ide
yang melatar belakangi kehadirannya.
Maka itu dalam mengadakan pendekatan
terhadap kesenian, kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap kesenian itu,
tetapi lebih dari itu yaitu secara empati. Empati berasal dari kata yunani
berarti merasa sama. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati
berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
2.5 Apresiasi Seni
Apresiasi
Seni adalah kesadaran akan nilai seni yang meliputi pemahaman dan kemampuan
untuk menghargai karya seni, seseorang yang memiliki rasa apresiasi seni
berarti orang tersebut memiliki kesadaran akan nilai dari sebuah karya seni
sehingga orang tersebut mampu menghargai karya seni tersebut.
Yang menjadi sumber apresiasi
seni adalah :
a. Kepekaan eksistensi yang berkembang pada diri
masing-masing, yang tidak disadari sesuai dengan lingkungan yang membinanya.
b. Pengetahuan kesenian yang meliputi pengetahuan
mengenai karya seni, sejarah seni, perkembangan kesenian dan estetika manusia.
Hakikat karya seni adalah wujud dari hasil dan usaha untuk mengungkapkan
gagasan persepsi citreu pemecahan bentuk dan penemuan-penemuan baru. Hakekat karya seni adalah wujud
dari hasil dan usaha.
2.6 Peranan Seni
Seni memliki beberapa peranan, diantaranya :
a.
Seni sebagai kebutuhan.
Seni
sebagai kebutuhan berarti seni merupakan salah satu dari beberapa kebutuhan
bagi manusia yang perlu dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan hidup maka manusia
melengkapi dirinya dengan berbagai perlengkapan dan peralatan sebagai penunjang
atau pelengkap untuk penyempurnaan pekerjaannya.
b. Seni sebagai ungkapan gagasan dan alat komunikasi
1)
Sebagai ungkapan gagasan
Seni sebagai gagasan berarti
seni dapat digunakan untuk mengungkapkan buah pikiran dalam suatu wujud, yang
nyata dan dapat ditanggapi atau dipergunakan oleh orang lain.
2)
Alat komunikasi
Berisi
pesan yang diinformasikan pada orang lain, dan masyarakat baik dalam bentuk
buah pikiran, perasaan, maupun segala harapan dapat juga berupa pernyataan
kritik, ketidaksetujuan atau ketidaksepahaman biasanya diungkapkan dalam bentuk
karton dan nyanyian dalam drama modern.
3)
Kesenian Sebagai Pembentuk Peradaban Manusia
Kesenian
dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab,
agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi
luhur. Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya
membentuk sikap budi manusia. Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan
alat-alat yamg mampu menimbulkan suasana magis dan misterius dalam pemujaan
serta kehidupan pada waktu itu. Juga karya-karya kesenian klasik yang puitik
heroik maupun karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh yang besar dalam
peradaban manusia.
Secara keseluruhan kesenian hanyalah ditujukan untuk
kebahagiaan manusia, baik kebahagiaan manusia secara materi maupun spirituil.
Kesenian diciptakan oleh manusia untuk melengkapi kebahagiaan manusia
seluruhnya. Ternyata seni mempunyai peranan dalam kehidupan manusia untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hasrat mengungkapkan atau menyatakan perasaan
pribadi mengenai aspek-aspek pokok kehidupan sehari-hari tentang kelahiran,
cinta, perkawinan, iri hati, kematian dan lain-lainnya.
Disamping
memenuhi kebutuhan dalam hubungan kegiatan sosial kita mengenai situasi
politik, ekonomi, kepercayaan, menyatakan keinginan atau tujuan bersama,
menyusun komunikasi antar individu, mempengaruhi situasi masyarakat dan
lain-lainnya. Juga memenuhi kebutuhan fisik seperti gedung, alat
pengangkutan, alat penyimpanan, bahan pembungkus. Jadi peranan seni dalam
kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha hasil budi manusia untuk
mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan. Inilah kenyataan tentang suatu
gejala aktivitas manusia yang dinamakan SENI.
2.7 Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik
keperawatan, seni dapat digunakan sebagai media dalm melakukan pendekatan
kepada masyarakat, Seorang petugas bisa menyelipkan pesan-pesan kesehatan
didalamnya, misalnya:
* Dengan Kesenian wayang kulit
Melalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang ditampilkan
di awal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan, dapat diisi dengan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pesan-pesan yang telah
disampaikan di awal pertunjukan atau pertanyaan – prtanyaan yang diberikan oleh
penonton.
* Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan
kesehatan dalam bahasa daerah setempat.
2.8.
Kesenian sebagai seni terapi
Kesenian sebagai terapi pada kejiwaan,sebagai pelipur rala. Kita ketahui
kehidupan zaman sekarang ini permasalahan semakin kompleks, tubuh dan jiwa
manusia mempunyai batas untuk dapat mengatasinya. Untuk itu dengan seni
diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mengatasi stress tersebut baik
stres fisik maupun batin. Misalnya dengan menyanyi, menciptakan lagu, seni
memahat patung, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Program pelayanan keperawatan yang
optimal dapat dicapai dengan adanya tenaga perawat yang professional dan dapat
diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatannya berdasarkan kaidah-kaidah
profesi yang telah ditentukan,seperti memiliki berbagai pengetahuan yang luas
mengenai keperawatan, dan diterapkan oleh para perawat dalam melakukan
pendekatan asuhan keperawatan kepada masyarakat.
3.2. Saran
Agar mahasiswa mengetahui kehidupan
yang dapat menginfeksi manusia dan bagaimana cacing tersebut dapat menginfeksi
manusia diharapkan untuk membaca makalah ini dengan seksama dan memahaminya
supaya para mahasiswa khususnya perawat dapat mengaplikasikan isi makalah ini
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan konsep keperawatan yang diharapkan
serta dapat menjadi bahan acuan untuk pengembangan pelayan keperawatan dan
pendidikan.
DAFTAR PUTAKA
http://anakuncen.blogsome.com/2008/12/28/pancasila-sebagai-sistem-nilai/ [ Diakses
tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]
http://djokersman.blogspot.com/2010_02_01_archive.html
[ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul
19:30 WIB]
http://file.upi.edu/Direktori/B%20-%20FPIPS/M%20K%20D%20U/196006161986031%20-%20CIK%20SUABUANA/Degradasi%20Nilai%20dan%20Moral%20dalam%20Tinjauan%20Mata%20Kuliah%20PLSBT.pdf
[Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/mbbi/bab5.html [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30
WIB]
http://muslimah-isbd.blogspot.com/2010/11/11pendekatan-sosial-budaya-dalam.html[
Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30 WIB]
http://www.docstoc.com/?doc_id=74392744&download=1 [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30
WIB]
http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/mukhamad-najib- mahasiswa-program-doktoral-universitas-tokyo-sistem-nilai-dasar-perubahan-masyarakat.htm [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30
WIB]
http://www.wisnuboediono.com/liberalisme-manusia-dan-nilai-nilai-indonesia/ [ Diakses tanggal 21 Maret 2011 pukul 19:30
WIB]
0 komentar:
Posting Komentar